Selama ini, dunia mencoba menerjemahkan sihir Shea Lacey dengan membandingkannya pada dewa-dewa sepak bola. Mereka melihatnya sebagai titisan Lionel Messi karena obsesinya sejak kecil pada sang legenda Argentina. Mereka melihat bayangan Eden Hazard dalam setiap gerak tipu lincahnya. Namun, perbandingan yang paling akurat, paling nyata, dan paling menakutkan bagi rival mereka, justru datang dari halaman belakang rumah mereka sendiri.
Lupakan sejenak Messi. Menurut orang yang paling mengenalnya, kakaknya sendiri, cetak biru Shea Lacey adalah Phil Foden. Bayangkan ini: seorang penyihir kaki kiri, dengan pusat gravitasi rendah yang mustahil direbut bolanya, gaya berlari yang identik, dan cara menerima bola yang seolah-olah kembar. Ini bukan lagi sekadar perbandingan; ini adalah sebuah formula. Sebuah parlay yang telah terbukti berhasil di sisi biru Manchester, kini telah disempurnakan di sisi merah.
Selama bertahun-tahun, Manchester United telah menyaksikan dengan iri bagaimana rival sekota mereka memoles permata akademi mereka menjadi seorang superstar dunia. Kini, mereka memiliki jawaban mereka sendiri. Shea Lacey adalah hasil dari mix parlay selama 14 tahun, sebuah proyek rahasia untuk menciptakan Foden versi mereka sendiri, yang mungkin bahkan lebih eksplosif.

Inilah yang membuat permainan mix parlay ini begitu mendebarkan. Anda mendapatkan seorang pemain yang dibesarkan dengan mimpi menjadi Messi, terinspirasi oleh sihir Hazard, namun dibentuk dalam cetakan Phil Foden. Dia adalah gabungan dari tiga dunia: impian Amerika Selatan, sihir Belgia, dan efektivitas Inggris yang telah terbukti.
Jadi, saat Amerika bersiap untuk menyambutnya, jangan hanya mencari ‘The Scouse Messi’. Carilah hantu Phil Foden dalam setiap gerakannya. Manchester United tidak hanya bertaruh pada seorang anak berbakat; mereka telah berinvestasi dalam sebuah cetak biru kesuksesan yang teruji. Dan kini, jawaban mereka atas permata terbaik Man City itu siap untuk diluncurkan ke dunia.